Rabu, 17 Juli 2013

Jadilah Orang Tua Cerdas dan Siaga


Dimuat di Tabloid Potret No. 63|Desember 2012



Tidak diragukan lagi jika ungkapan “internet adalah jendela dunia” nampaknya benar adanya. Dengan internet orang bisa dengan mudah mencari informasi apa saja yang mereka butuhkan. Tidak hanya di Indonesia, internet kini sudah merambah seluruh masyarakat di dunia. Berteman dengan banyak orang bahkan dengan orang yang berada di belahan  bumi yang lain pun bukan suatu yang mustahil lagi.

Namun begitu ternyata internet tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat.  Harus disadari pula jika tren kejahatan akhir-akhir ini adalah kejahatan yang berbasis teknologi informasi, yaitu melalui internet. Banyaknya penipuan, penculikan dan kejahatan seksual di kalangan remaja putri maupun anak-anak serta perdagangan manusia juga disinyalir merupakan dampak dari majunya teknologi informasi ini.

Salah satu kasus yang ramai dibicarakan saat ini adalah kejahatan seksual terhadap anak-anak lewat online. Bukan hanya anak-anak yang dipaksa berpose seronok di bawah tekanan atau iming-iming imbalan uang saja yang menjadi korban. Tetapi anak-anak yang menonton foto-foto tersebut sesungguhnya adalah korban juga. Dimana foto-foto seronok yang seharusnya bukan menjadi konsumsi anak-anak akan dapat mempengaruhi perkembangan kejiwaan mereka. Inilah yang harus diwaspadai oleh para orang tua.

Penanggulangan
Bukan sekali duakali Pemerintah melakukan upaya pemblokiran untuk mencegah meluasnya kejahatan seksual lewat online ini. Namun tindakan ini bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Selain kesulitan mengecek dan memblokir semua situs dalam waktu singkat, kendala lainnya adalah begitu cepatnya situs-situs sejenis bermunculan ketika baru satu situs saja terblokir.

Untuk itu diperlukan bantuan dan kerjasama dari masyarakat untuk selalu memberikan informasi kepada pihak terkait jika menemukan situs yang dirasa akan merugikan generasi muda bangsa. Namun dari semua itu, langkah yang paling efektif untuk mengantisipasi kejahatan seksual anak lewat online tetap ada pada pendidikan di keluarga oleh orang tua.

Peran orang tua
Sungguh mencengangkan hasil survey yang dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati pada tahun 2008 ini. Bagaimana tidak, ternyata sebanyak 36 persen anak mengakses internet pornografi di rumah, 12 persen di rumah teman dan 18 persen di warung internet. Atau sebuah survey lain yang menunjukkan 90 persen anak mengakses internet pornografi ketika sedang mengerjakan tugas sekolah atau belajar bersama teman.

Ironisnya lagi anak-anak tersebut dapat secara bebas mengakses internet pornografi online dari rumah karena rendahnya pengawasan orang tua dan masyarakat. Tidak mengherankan jika kemudian Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Jangan Bugil Depan Kamera mengumumkan hasil survey mereka terhadap ribuan orang tua di 28 propinsi yang sangat memprihatinkan. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 10 persen dari orang tua yang paham dan mengerti cara mengoperasikan gadget yang mereka berikan kepada anaknya.

Disinilah peran orang tua sangat diharapkan akan menjadi kunci pencegahan terjadinya kejahatan seksual terhadap anak lewat online. Jangan sampai kita terkejut ketika mendapati foto seronok anak-anak kita terpampang di internet karena lemahnya pengawasan  terhadap mereka. Sebelum itu semua terjadi marilah kita menjadi orang tua yang cerdas dan selalu siaga dalam mempersiapkan anak-anak menuju masa depannya.

Orang tua cerdas dan siaga
1.      Pendidikan di rumah oleh keluarga sangat tergantung dari peran orang tua di dalamnya. Karena diharapkan orang tualah yang  tahu dan mengerti kegiatan, perilaku dan kebutuhan anak-anak mereka. Tidak membatasi anak dalam mengikuti tren, bukan berarti memberinya barang canggih yang super mahal. Berilah anak pengertian akan kebutuhan suatu gadget. Jika ingin membelikan anak usia sekolah sebuah telepon genggam, maka beri pengertian anak fungsi telepon tersebut untuknya. Jika hanya sebagai sarana informasi antara anak dan orang tua kapan harus dijemput dan sebagainya, maka rasanya tidak perlu kita memberinya sebuah handphone yang bisa digunakan untuk membuka internet.
2.      Sebaiknya orang tua memahami betul cara pengoperasian baik handphone, ipad, laptop atau gadget lain yang diberikan kepada anak mereka. Tidak ada salahnya jika sekali waktu orang tua mengecek gadget milik anak mereka baik secara terbuka maupun tanpa sepengatuan anak-anak. Paling tidak inilah salah satu upaya untuk mengawasi kegiatan mereka dalam menggunakan alat-alat canggih tersebut.
3.      Memberikan pemahaman dan pendampingan kepada anak, terutama remaja putri yang gemar menggunakan jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Beri penjelasan kepada mereka untuk tidak mudah mengobral data pribadi di akunnya dan gampang termakan bujuk rayu kenalan baru di dunia maya. Karena bisa saja mereka inilah para teroris kejahatan seksual anak-anak lewat online.
4.      Untuk itu ada baiknya jika orang tua dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Paling tidak orang tua tahu cara membuka jejaring sosial yang dimiliki anak mereka dan mengikuti status teman-temanya maupun si anak sendiri. Beri penjelasan baik-baik jika orang tua menemukan hal-hal yang sekiranya tidak pantas untuk anak-anak.
5.      Curahkan perhatian kepada anak ketika mereka menginjak remaja khususnya terkait dengan jejaring sosial dan internet. Karena masa remaja merupakan masa transisi mencari jati diri, maka peran orang tua sangat penting dalam mengarahkan remaja agar memiliki karakter dan pribadi yang baik. Jadilah tempat yang nyaman bagi remaja untuk mencurahkan berbagai permasalahannya.
6.      Perhatikan juga lingkungan bermain dan sekolah termasuk teman-teman mereka. Karena selain keluarga, lingkungan juga bisa menjadi tempat untuk pembentukan karakter seorang anak. Maka sangat diperlukan adanya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Dengan banyak komunikasi dalam keluarga diharapkan anak akan memiliki karakter yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan yang buruk sekalipun.
7.      Tanamkan pendidikan agama sebagai dasar yang kuat untuk membentuk pribadi anak. Inilah benteng yang paling ampuh yang harus menjadi pegangan dalam perkembangan karakter dan masa depan anak.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar