Selasa, 27 Agustus 2013

Resensi Buku : Living Abroad


Storycake for your life: Living Abroad, Merasakan Hidup di Berbagai Negara


Judul Buku      : Storycake for your life, Living Abroad  
Penulis             : Nurul Asmayani, dkk.
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Tahun              : 2013
ISBN               : 978-979-22-9558-0
Halaman          : ix+290 halaman


Sesuai dengan judulnya,  Storycake for your life: Living Abroad adalah sebuah buku yang merangkum berbagai kisah tentang para diaspora di berbagai belahan bumi.  Ditulis oleh 26 perempuan dalam 27 kisah yang mengalir dan enak di baca sebagai ciri dari buku-buku Storycake. Buku ini seolah ingin memberi gambaran, betapa sesungguhnya tinggal di negara lain tidak seperti bayangan kebanyakan  orang. Banyak suka duka bahkan butuh ekstra perjuangan untuk bisa menikmati dan merasa nyaman hidup jauh dari sanak keluarga di tanah air.

Karena semua cerita di tulis oleh para perempuan, maka cerita yang tersaji tidak jauh-jauh dari masalah keseharian serta kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru. Sebagian penulis juga memiliki kesamaan  pengalaman tentang kendala dalam berkomunikasi di awal kedatangan mereka di negara baru. Meskipun di awal merasa kesulitan dengan lingkungan barunya namun semua tulisan dalam buku ini berakhir dengan happy ending. Artinya, mereka mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan baik dan berkesan.

Masalah yang juga terlihat seragam dihadapi para penulis selain hal di atas adalah masalah kebiasaan di tempat barunya. Meskipun merasakan kebiasaan yang sangat berbeda dengan di tanah kelahiran, namun pada akhirnya mereka justru bisa mendapatkan pengalaman baru sebagai hikmah yang bisa di petik. Salah satu contohnya  adalah pengalaman Nurul Asmayani dari Jepang. Awalnya dia merasa kerepotan dengan  keharusan keseragaman alat-alat sekolah dan alat makan di sekolah anaknya yang tadinya dianggapnya sepele.  Namun, setelah mendapat penjelasan dari kepala sekolah  akhirnya membuatnya  sadar dan bisa mengambil himah untuk tidak lagi meyepelekan hal-hal yang dianggapnya kecil.

Tidak hanya masalah, namun banyak pula cerita lucu yang disajikan berkaitan dengan perbedaan kebiasaan. Meskipun masih serumpun, namun perbedaan bahasa di Malaysia membuat Sri Widiyastuti yang kala itu sedang hamil, merasa jengkel kepada tetangganya yang mengatakan dia "senang" hamil. Namun setelah mengerti arti yang sebenarnya tak ayal membuatnya merasa malu. Hikmah dari kejadian ini justru memacunya untuk lebih baik lagi belajar bahasa Melayu agar tidak keliru lagi.

Ternyata, tidak selamanya merantau ke luar negeri itu menyenangkan. Banyak kesulitan yang harus bisa dihadapi oleh para perantau. Hal paling umum yang di rasakan para penulis adalah kerinduan terhadap kampung halaman. Seperti halnya kerinduan De Veha yang tinggal di Canberra untuk bisa mendengarkan suara azan secara langsung, karena selama ini dia hanya bisa mendengarkannya lewat gadget miliknya. Begitu juga dengan Fardelyn Hacky Irawani, yang merindukan keluarganya saat berbuka puasa di Thailand yang akhirnya sedikit terobati ketika berbuka bersama saudara dari tanah air di kantor KBRI.

Mengikuti komunitas warga negara Indonesia di luar negeri, berkumpul dengan sesama diaspora setanah air adalah kegiatan yang sedikit bisa meredakan kerinduan akan kampung halaman. Inilah tips yang mereka berikan.  Dan, semua penulis di buku ini juga setuju bahwa ketika sudah jauh dari negeri sendiri maka kedekatan dan keakraban dengan sesama warga Indonesia akan terasa sangat kental.

Tidak hanya tentang kerinduan, ada pula cerita perjuangan yang mengharu biru. Kali ini cerita datang dari Anizma Ridho yang kala itu sedang hamil, saat kedatangannya di Oman disambut dengan badai yang sangat dahsat. Meskipun demikian, akhirnya toh dia jatuh cinta juga dengan kota yang kaya ini. Atau cerita sedih dari De Veha, yang terpaksa tidak bisa menemani saat papa tercinta menghembuskan napas terakhirnya. Semua duka yang mewarnai kaum diaspora ini adalah merupakan salah satu resiko yang harus mereka hadapi. Begitu juga dengan perjuangan beberapa penulis yang berstatus sebagai istri maupun mahasiswa, pontang-panting mencari pekerjaan untuk menambah penghasilan.

Selain duka, tentu ada suka yang bisa dirasakan oleh para anak negeri yang meninggalkan tanah air ini. Hampir semua sepakat, bahwa keindahan, kebersihan, kerapian dan disiplin negara yang mereka tempati adalah hal baru yang bisa mereka ambil hikmahnya. Pengalaman yang tidak akan mereka dapat di dalam negeri. Dan, berharap suatu saat negeri tercinta akan bisa berubah seperti itu.

Bahkan hikmah yang lain juga bisa diambil, bahkan dari kota yang kurang bersahabat seperti Trinidad. Seperti yang ditulis oleh Evy Savitri : "Trinidad mengajari aku dan anak-anak untuk lebih mudah bersyukur, menahan diri dan berhati-hati. Hikmah lainnya, aku jadi jauh lebih menghargai negara Indonesia. Paling tidak aku bangga dengan penduduknya yang pekerja keras, kompetitif dan kreatif". Inilah pengaruh lain dari merantau, selalu terselip rasa bangga terhadap tanah air.

Meskipun di sampul depan buku Living Abroad ini tertulis “Kisah-kisah seru dan inspiratif tentang suka duka tinggal di negeri orang”, sayangnya ada beberapa tulisan yang tidak mencerminkan hal tersebut. Tulisan yang hanya bercerita tentang sebuah negara, tempat-tempat wisata/menarik tanpa memasukan unsur yang dimaksud dalam judul di atas.

Namun hal itu tentu saja tidak mengurangi cerita secara keseluruhan dari buku ini. Cerita inspiratif tentang suka duka tinggal di luar negeri justru dituturkan secara apik oleh Atik HW. Tulisan dari negara Brazil yang mengupas suka duka penulisnya secara lengkap dan rinci.

Dengan membaca buku ini, kita seperti dibawa hanyut dalam petualangan kehidupan di 4 benua, yaitu Asia, Australia, Amerika dan Eropa. Mengulik kehidupan diaspora di berbagai belahan dunia langsung dari pelakunya. Apalagi di setiap akhir cerita juga dilampirkan info seputar KBRI, masjid, toko makanan halal, restoran halal dan lain-lain. Tidak hanya cocok di baca bagi yang ingin merantau, tetapi buku ini juga baik untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan di suatu negara. Bagi saya, buku ini sangat bermanfaat karena siapa tahu suatu saat kelak saya akan tinggal di salah satu negara yang ada dalam buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar