Kurma???
Hmm, apa sih enaknya? Manisnya terlalu legit bahkan saking manisnya terkadang
terselip rasa pahit di lidahku. Belum lagi daging buahnya yang lembek agak
berserat, sangat menyiksa mulutku ketika mengunyahnya. Maka jangan heran jika aku kurang suka dengan buah eksklusif ketika
aku kecil itu.
Eksklusif?
Ya. Karena dulu waktu aku kecil buah
gurun pasir ini masih sangat langka di Indonesia. Inilah yang menyebabkan
harganya mahal sehingga tak
jarang orang menyebut kurma sebagai buah mewah. Namun sekarang tidak
lagi, sudah sangat mudah menjumpainya di supermarket, pasar sampai pedagang kaki lima di
pinggir jalan.
Bahkan
ketika suamiku kerja di Dubai, dan selalu membawa kurma sebagai oleh-oleh saat
pulang tak sedikit pun aku mencicipnya. Meskipun suami mengatakan bahwa ini
adalah kurma yang enak, aku tetap bergeming dan lebih senang membagikannya
kepada para kerabat. Herannya, hampir semua kerabat suka dan nitip lagi jika
suamiku pulang.
Namun
keadaan berubah ketika aku menginjakkan kaki di Dubai. Aku mulai kagum dengan pohon kurma yang tumbuh hampir di sepanjang. Bayangkan, pohon kurma ini bisa menjulang tinggi tumbuh di atas tanah pasir dengan minim air tetapi
mampu menghasilkan buah yang banyak mengandung kadar gula dan manfaat. Luar biasa!
Pohon kurma berjajar di sepanjang jalan |
Dari
sinilah ketertarikanku terhadap pohon kurma mulai timbul dan mengantarkanku
untuk mencari tahu lebih banyak lagi tentangnya lewat internet.
Inilah hasil pencarianku
Kurma
, yang dalam bahasa latinnya disebut Phoenix dactylifera adalah tanaman palma
(Arecaceae) dalam genus Phoenix yang diperkirakan berasal dari
Teluk Persia.
Pohon kurma menghasilkan buah yang bernama sama dengan pohonnya,
yaitu buah kurma. Buah legit ini dikelompokan lagi menjadi tiga golongan utama
yaitu: lunak, semi-kering dan kering. Pengelompokan ini tergantung pada kandungan glukosa,
fruktosa dan sukrosa yang terkandung dalam buah tersebut.
Kandungan kurma kering (bagian yang dapat dimakan)
|
|
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
|
|
1.180 kJ
(280 kcal)
|
|
75
g
|
|
- Gula
|
63
g
|
8
g
|
|
0.4
g
|
|
2.5
g
|
|
21
g
|
|
0.4
mg (1%)
|
|
0.262
mg
|
|
Sumber: Data
Nutrisi USDA
|
Pohon
kurma merupakan tanaman jeniss dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan
betina yang hidup secara terpisah. Kurma dapat tumbuh dari bakal biji, namun
kebanyakan perkebunan menggunakan perkembangbiakan secara stek karena akan
lebih cepat menghasilkan buah dengan kualitas yang baik.
Akhirnya
penelusuranku sampai juga pada manfaat dari buah kurma. Menurut beberapa
sumber, banyak sekali manfaat yang bisa di ambil dari kandungan buah kurma (seperti yang tertera dalam tabel di atas). Inilah
sebagian manfaat itu yang secara tidak langsung berhubungan dengan kesehatanku
sendiri.
- Untuk
tulang dan gigi.
Bagi
sebagian perempuan, termasuk aku, penyakit osteoporosis adalah salah satu yang
mengkhawatirkan. Namun siapa sangka jika kurma bisa menjadi makanan super untuk
melawannya karena mengandung mineral. Ditambah kandungan selenium, mangan,
magnesium, dan tembaga yang merupakan bagian integral dari pertumbuhan tulang
sehat, dan gigi kuat.
- Anemia
Ini
adalah penyakitku sejak remaja. Dan, ternyata kurma mampu mengatasinya dengan menjadi
suplemen zat besi karena mengandung 0,90 milligram atau 100 gram per buah
(sekitar 11 persen AKG).
- Sembelit
Meskipun
tidak selalu datang, namun terkadang sembelit ini sangat mengganggu. Lagi-lagi
kurma menjadi solusinya karena sangat tinggi kandungan seratnya. Selain itu mengonsumsi
kurma dalam jumlah moderat dan rutin dapat menghambat pertumbuhan organisme
atau bakteri jahat dalam tubuh. Serat larut dan asam amino dalam kurma juga
dapat merangsang pencernaan agar makanan dapat lebih mudah diserap.
- Bagus
untuk saraf dan otak
Ada
nutrisi atau vitamin yang menjadikan kurma sebagai dorongan ideal terbaik bagi
kesehatan dan fungsi saraf. Kalium dalam kurma merupakan bahan utama untuk
meningkatkan sistem saraf yang lebih responsif dan sehat. Alhasil, aktivitas
otak dapat meningkat, dapat berpikir cepat, serta menjaga fokus. Ssstt, cocok
untukku agar tidak cepat pikun.
Nah,
kalau sudah begini siapa yang tidak kepincut
dengan buah kuno yang satu ini. Apalagi setelah aku bisa menyaksikan langsung
perkebunan kurma yang ada di emirat Al Ain. Meskipun waktu itu pohon kurma sedang
tidak berbuah, namun melihat beribu-ribu pohon besar itu rasanya aku mulai
tertarik dan ada kenikmatan tersendiri. Pohon kurma biasanya berbuah pada saat
musim panas.
Perkebunan kurma di Al Ain Oasis yang memesonaku |
Suasana di dalam kebun kurma |
Akhirnya
aku benar-benar jatuh hati pada pohon ini ketika aku pergi ke emirat Fujairah
dan bisa memegang langsung pohon kurma yang setinggi denganku. Bahkan buahnya yang
berwarna kuning menggelayut manja di semua pohon yang berjajar di pelataran
parkir membuatku jatuh cinta, dan memaksaku untuk memetiknya dan foto
bersamanya. Meskipun ternyata rasanya masih sangat pahit di lidah.
Buah kurma yang menggelayut di pohon membuatku jatuh cinta |
Memetik buah kurma...and I'm in love |
Buah kurma yang masih hijau |
Dari
sinilah aku mulai berburu berbagai macam
kurma di supermarket dan bertekad rutin mengonsumsinya. Sampai akhirnya aku
bisa menemukan satu produk yang sangat pas dengan lidahku. Buah kurma yang
sudah dibuang bijinya lalu diselipkan kacang almond putih sebagai penggantinya. Atau, kurma yang sudah diselimuti aneka cokelat juga menjadi favoritku. Soal rasa, hmmm…jangan ditanya!
Mengingat
manfaat kurma yang sangat baik untuk kesehatan, maka aku juga membiasakan
anak-anak dan suamiku untuk mengonsumsi kurma setiap hari. (Mumpung tinggal di
negara penghasil kurma keempat di dunia). Jadi anak-anakku sudah suka kurma
dari kecil, tidak perlu jatuh cinta dulu pada pohonnya baru suka buahnya.
Seperti diriku!
Foto
oooh... ternyata begitu yah pohon kurma yg sdg berbuah.. :D
BalasHapusKeren-keren fotonya mbak.. :D
iya, mbak Rini...nyenengin sekali kalau pas berbuah
Hapussaya jatuh cinta pada foto-fotonya, Mbak. hehehe....
BalasHapuskurma memang kaya manfaat, makanan kesukaan Rasulullah pula :)
enggak jatuh cinta sama yang nulis kan, mbak Diah...
HapusTulisan yang bermanfaat, menambah wawasan dan foto-fotonya sangat menarik, sukses bagi penulis.
BalasHapus